Dalam 24 jam terakhir, sektor AI kembali menghadirkan sejumlah perkembangan besar: laporan keuangan Microsoft melampaui ekspektasi dengan pendapatan tahunan Azure menembus 75 miliar dolar AS; ARM mencatat hasil campuran, dengan permintaan yang didorong AI menguat tetapi biaya R&D yang meningkat menekan laba; dan bisnis iklan Meta tetap kuat sembari perusahaan itu mempercepat akuisisi dan perekrutan talenta AI. Berikut adalah sorotan laporan keuangan dan kabar perusahaan AI hari ini.
1. Laporan keuangan Microsoft cetak rekor: Pendapatan tahunan Azure menembus 75 miliar dolar AS
Laporan keuangan terbaru Microsoft menunjukkan:
Laba per saham (EPS): 3,65 dolar AS, melampaui ekspektasi 3,37 dolar AS.
Pendapatan: 76,44 miliar dolar AS, melewati perkiraan 73,81 miliar dolar AS.
Pertumbuhan tahunan: pendapatan naik 18%, dari 64,7 miliar dolar AS tahun lalu menjadi 76,4 miliar dolar AS — laju pertumbuhan tercepat Microsoft dalam lebih dari tiga tahun.
Laba bersih meningkat dari 22,04 miliar dolar AS tahun lalu menjadi 27,23 miliar dolar AS.
Komentar: Azure sekali lagi membuktikan dirinya sebagai mesin pertumbuhan Microsoft. Dari penguasa era Windows, kemudian merosot di era internet seluler, kini Microsoft kembali ke puncak berkat keberhasilan Azure.
Selama bertahun-tahun, Microsoft mengakuisisi GitHub, berinvestasi di OpenAI, membeli Activision Blizzard, mengakuisisi raksasa pengenalan suara Nuance Communications, dan mengintegrasikan AI secara mendalam ke Microsoft 365—memaksimalkan gelombang transformasi AI ini.
2. Laporan ARM campur aduk: Permintaan AI mendorong pendapatan, tetapi biaya R&D menekan laba
Laporan terbaru ARM menunjukkan:
Pendapatan lisensi: 468 juta dolar AS.
Pendapatan royalti: 585 juta dolar AS.
Pertumbuhan tahunan: 25%, didorong oleh permintaan AI di ponsel pintar, pusat data, otomotif, dan pasar IoT.
Chip Neoverse diperkirakan akan mencapai hampir 50% pangsa pasar di pusat data hiperskala tahun ini.
Komentar: Posisi ARM di era AI patut diapresiasi — chip Neoverse-nya semakin banyak digunakan dan mendapat pujian di pasar pusat data.
Namun, belanja besar untuk R&D memberikan tekanan pada laba. ARM harus menemukan keseimbangan antara mempertahankan kepemimpinan teknologi dan menjaga kesehatan finansial.
3. Meta: Bisnis iklan kuat, tetapi ambisi AI mendapat tekanan
Laporan keuangan kuartal kedua Meta menunjukkan:
Pendapatan: 47,52 miliar dolar AS, mengalahkan ekspektasi 44,83 miliar dolar AS.
Harga saham naik lebih dari 11% setelah jam perdagangan.
Pendapatan iklan tumbuh 21,5%, melampaui ekspektasi, didorong oleh Advantage+ dan Reels.
Dalam bidang AI, model LLaMA 4 milik Meta tidak memenuhi ekspektasi pasar.
Namun Meta mempercepat dorongan AI-nya: mengakuisisi Scale AI, Animato.AI, dan VALL-E Labs, merekrut talenta AI top, bahkan membajak pendiri dan CEO Scale AI Alexandr Wang untuk memimpin laboratorium “Super Intelligence”-nya.
Komentar: Bisnis iklan inti Meta tetap tangguh, hampir tidak terpengaruh tarif atau tekanan ekonomi. Meskipun upaya model besar mereka masih tertinggal, strategi akuisisi dan perekrutan talenta mereka sangat ambisius — akankah Meta mampu menempatkan diri sebagai pemain utama dalam perlombaan AI? Ini akan menjadi pertanyaan besar di tahun mendatang.
4. Kesimpulan
Microsoft sedang menunggangi gelombang AI dengan Azure, ARM memanfaatkan keunggulan teknologinya untuk mendominasi ekosistem chip AI, dan Meta memperluas pijakan AI-nya sementara pendapatan iklannya terus mengalir.
Gelombang transformasi AI ini bukan hanya mengubah laporan keuangan raksasa teknologi—tetapi juga menulis ulang lanskap teknologi global untuk dekade berikutnya.
👉 Untuk lebih banyak laporan keuangan dan wawasan industri AI, ikuti IAISeek