AI & Teknologi Mingguan (22–26 Sep): Taruhan US$100 Miliar NVIDIA pada OpenAI, Valuasi Rendah TikTok, dan Terobosan Keuangan Kuantum

Minggu lalu, dunia AI dan teknologi kembali diwarnai oleh sejumlah perkembangan besar. Dari investasi bersejarah NVIDIA ke OpenAI, hingga valuasi TikTok AS yang mengejutkan rendah, serta terobosan kuantum HSBC dalam pasar obligasi—modal, politik, dan teknologi mutakhir terus bersinggungan. Berikut rangkuman pilihan IAISeek beserta komentar:

1. NVIDIA Investasi US$100 Miliar ke OpenAI

NVIDIA mengumumkan investasi US$100 miliar ke OpenAI untuk membangun pusat data berbasis prosesor AI mereka. Fase pertama diperkirakan dimulai pada 2026 dengan sistem chip generasi baru, Vera Rubin. Jensen Huang menegaskan bahwa investasi ini tidak akan mengganggu komitmen NVIDIA kepada pelanggan lain, dan pasokan produk tetap terjaga.

Komentar:
Bagi OpenAI, pendanaan ini mengurangi “kelangkaan chip” dan mempercepat jalurnya menuju AGI (Artificial General Intelligence). Akses awal ke perangkat keras tercanggih NVIDIA, yang terintegrasi erat dengan perangkat lunak, akan meningkatkan efisiensi pelatihan dan inferensi.
Bagi NVIDIA, berinvestasi langsung dalam pusat data OpenAI menjamin adopsi skala besar chip Vera Rubin, sekaligus mengamankan mitra strategis paling berpengaruh dalam ekosistem AI.


2. Valuasi TikTok AS Hanya US$14 Miliar

Operasi TikTok di AS dinilai sekitar US$14 miliar. Oracle, Silver Lake, dan MGX dari Abu Dhabi sedang dalam pembicaraan untuk berinvestasi, tetapi konsorsium akhir belum dikonfirmasi. Nilai ini jauh di bawah ekspektasi banyak analis.

Komentar:
Dengan lebih dari 150 juta pengguna di AS dan pendapatan miliaran dolar per bulan, valuasi US$14 miliar tampak sangat rendah. Investor inti diperkirakan akan memiliki 45–50% saham dan kursi dewan, meski negosiasi masih berlangsung.
Diskon besar ini mencerminkan risiko politik dan regulasi. Bagi ByteDance, dipaksa melepas operasi TikTok AS akan menjadi pukulan berat bagi strategi globalnya.


3. Cathie Wood Kembali ke Alibaba, Tambah Saham Baidu

Cathie Wood dari ARK Invest kembali berinvestasi di Alibaba setelah empat tahun absen, serta meningkatkan kepemilikannya di Baidu. Ia membeli sekitar US$16,3 juta ADR Alibaba. Wood percaya strategi AI Alibaba dan Baidu dapat menjadi mesin pertumbuhan berikutnya.

Komentar:
Saham Alibaba telah naik dua kali lipat tahun ini, didorong oleh layanan cloud, alat AI (seperti model Tongyi Qianwen), dan pemulihan e-commerce. Baidu melonjak lebih dari 60% berkat kemajuan di kendaraan otonom (Apollo) dan pencarian berbasis AI (Ernie Bot).
Langkah Wood mencerminkan keyakinannya pada potensi inovasi jangka panjang raksasa teknologi Tiongkok. Hal ini juga berpotensi meningkatkan kepercayaan internasional pada industri AI Tiongkok dan menarik lebih banyak aliran modal.


4. HSBC Capai Terobosan Keuangan Kuantum dengan IBM

HSBC mengumumkan aplikasi kuantum komputasi pertama di dunia untuk pasar keuangan. Dengan prosesor kuantum baru IBM “Heron,” HSBC meningkatkan akurasi prediksi perdagangan obligasi pada harga tertentu sebesar 34%.

Komentar:
Ini adalah tonggak penting bagi penerapan kuantum di keuangan. Heron, yang diakses melalui Qiskit stack open-source, mendukung pemrosesan paralel untuk optimisasi kompleks.
Peningkatan akurasi 34% berarti biaya peluang dan slippage dapat dikurangi—terutama di pasar obligasi yang terfragmentasi—dengan potensi penghematan ratusan juta dolar untuk HSBC. Meski adopsi kuantum masih butuh waktu, keberhasilan ini jelas menjadi sinyal kuat bagi industri keuangan.


5. “Apollo Go” Baidu Incar Ekspansi ke Australia

Baidu sedang berupaya memperluas layanan taksi otonom Apollo Go ke Australia dan Asia Tenggara. Di Tiongkok, layanan ini telah mencapai profitabilitas operasional di beberapa kota.

Komentar:
Awal bulan ini, Apollo Go memperoleh lisensi uji coba mengemudi otonom di Dubai. Profitabilitas di pasar domestik adalah tonggak besar. Sementara perusahaan robotaxi Barat masih membakar uang, dukungan pemerintah, skala pasar, dan kekuatan teknologi Baidu memberi keunggulan awal.
Tantangannya adalah apakah Baidu dapat mereplikasi kesuksesan di pasar internasional dengan kondisi regulasi berbeda.


6. Meta Mungkin Adopsi Model Gemini Google

Meta dilaporkan tengah bernegosiasi dengan Google untuk mengadopsi model Gemini demi meningkatkan presisi iklan. Rencananya, Gemini akan di-fine-tune dengan data iklan Meta untuk menangani input multimodal—teks, gambar, dan perilaku pengguna—guna meningkatkan kinerja iklan di Facebook dan Instagram.

Komentar:
Meta telah menginvestasikan puluhan miliar dolar dalam AI, tetapi masih tertinggal dari Google dalam optimisasi iklan dan chatbot. Kebijakan privasi Apple (ATT) semakin melemahkan presisi iklan Meta.
Dalam konteks ini, menggunakan Gemini tampak sebagai “pilihan terpaksa.” Ini juga mencerminkan kesulitan Meta dalam mengubah investasi AI menjadi hasil bisnis nyata.


Kesimpulan

Dari taruhan US$100 miliar NVIDIA pada OpenAI, hingga valuasi rendah TikTok, terobosan keuangan kuantum HSBC, serta ambisi global Baidu—peristiwa minggu ini menunjukkan bagaimana AI terus membentuk pasar modal, regulasi, dan strategi teknologi. Masa depan persaingan tidak hanya soal chip dan algoritme, tetapi juga ekosistem, kepercayaan, dan posisi global.

Untuk berita AI terbaru, wawasan bisnis, dan tren teknologi, kunjungi:
Situs Resmi IAISeek

Penulis: IAISEEK AI Research GroupWaktu Pembuatan: 2025-09-28 04:33:36
Baca lebih lanjut