Dalam 24 jam terakhir, dunia AI global kembali ramai — mulai dari CoreWeave merilis laporan keuangan terbarunya, Sam Altman secara terbuka menantang Elon Musk di X, hingga Perplexity mengajukan proposal mengejutkan untuk mengakuisisi Google Chrome. Setiap berita ini bukan hanya benturan modal dan teknologi, tetapi juga pergeseran dinamika kekuasaan dan posisi pasar di antara para raksasa AI.
Perusahaan komputasi awan AI CoreWeave melaporkan pendapatan Q2 2025 sebesar 1,21 miliar dolar AS, di atas perkiraan analis sebesar 1,08 miliar dolar AS. Kerugian bersih mencapai 267 juta dolar AS, lebih besar dari perkiraan 241,3 juta dolar AS. Margin EBITDA yang disesuaikan sebesar 62%, sedikit di atas perkiraan 61,9%.
Arus kas operasi tercatat -251,3 juta dolar AS, dibandingkan -117,8 juta dolar AS pada periode yang sama tahun lalu.
Komentar: CoreWeave mengandalkan GPU NVIDIA untuk menyediakan komputasi awan berkinerja tinggi bagi pelatihan AI, inferensi model, dan rendering VFX, menjadikannya salah satu pelanggan global terbesar NVIDIA. NVIDIA bukan hanya pemasoknya tetapi juga investor strategis, yang memastikan ekspansi kapasitas komputasi CoreWeave secara berkelanjutan. Namun, meskipun memiliki kemitraan erat ini, laporan keuangan terbaru belum menunjukkan pertumbuhan eksplosif, membuat pasar tetap berhati-hati.
CEO OpenAI Sam Altman menulis di X:
"This is a remarkable claim given what I have heard alleged that Elon does to manipulate X to benefit himself and his own companies and harm his competitors and people he doesn't like."
Postingan tersebut kini telah melampaui 10 juta tayangan dengan lebih dari 4.000 komentar.
Komentar: Seiring ketatnya persaingan antara OpenAI dan xAI, pernyataan publik Altman ini semakin memanaskan “pertarungan raja AI.” Apakah ini luapan emosi atau langkah PR yang diperhitungkan, pernyataan ini menempatkan kredibilitas platform pesaing di bawah sorotan publik. Pertarungan antara Grok dan ChatGPT mungkin baru saja dimulai.
Perusahaan AI yang sedang naik daun, Perplexity, mengajukan proposal untuk mengakuisisi Google Chrome senilai 34,5 miliar dolar AS — tawaran yang melebihi valuasi Perplexity sendiri yang diperkirakan sebesar 18 miliar dolar AS. Beberapa investor telah menyatakan dukungan penuh untuk kesepakatan ini.
Nilai pasar Chrome diperkirakan antara 20 hingga 50 miliar dolar AS. Sementara itu, seorang hakim federal AS sedang mempertimbangkan apakah akan memaksa Google menjual Chrome sebagai bagian dari langkah antimonopoli untuk mengurangi dominasi pasar pencariannya.
Komentar: Tahun lalu, Hakim Federal AS Amit Mehta memutuskan bahwa Google secara ilegal memonopoli pasar pencarian, dan bulan ini diharapkan ada keputusan mengenai langkah-langkah untuk memulihkan persaingan. Bagi Google, Chrome bukan sekadar peramban — ini adalah pintu masuk ke Search, YouTube, Gmail, dan seluruh mesin iklannya. Kehilangan Chrome dapat mengguncang fondasi Google, menjadikannya aset strategis yang nilainya jauh melampaui ukuran uang.
Untuk berita AI terkini, wawasan bisnis, dan tren teknologi, kunjungi: https://iaiseek.com