Dalam 24 jam terakhir, arah industrinya makin jelas: otonomi bergerak dari adu “stack” menjadi adu “operasi dan distribusi”. Sementara itu, perang AI assistant bukan hanya soal model, melainkan soal izin sistem, kedekatan data, dan posisi default.

Uber mengumumkan kerja sama dengan Baidu untuk menjalankan pilot Robotaxi di Inggris. Inggris semakin terlihat sebagai panggung uji yang strategis, apalagi Waymo juga memulai pengujian serupa di London bulan ini.
Komentar:
Inggris masuk akal sebagai lokasi pilot: regulasi relatif terbuka, kondisi jalan kompleks, dan efek demonstrasi kuat.
Bagi Baidu, kolaborasi dengan Uber lebih realistis dibanding “go global” sendirian. Trafik pemesanan, organisasi armada, pembayaran, dan layanan pelanggan ditopang Uber; Baidu fokus pada validasi dan iterasi stack autonomous serta kemampuan dispatch armada.
Bagi Uber, ini cara elegan: “outsourcing” kemampuan otonomi, tetapi mempertahankan aset paling penting—arus pengguna dan lapisan transaksi. Tanpa burn besar seperti R&D AV internal, dan tanpa harus membangun armada + tech stack dari nol.
Menurutmu, kolaborasi ini bisa melampaui tahap pilot?
Google memperkenalkan “CC”, asisten AI eksperimental yang mengintegrasikan Gmail, Google Calendar, dan Google Drive—diposisikan sebagai kompetitor langsung bagi asisten tipe briefing dan jadwal seperti ChatGPT Pulse.
Komentar:
Fungsi inti CC: setiap pagi mengirim ringkasan personal ke email, merangkum tugas penting, rapat, to-do, hingga pengingat tagihan, plus dukungan aksi satu ketukan.
Ancaman utamanya ke Pulse bukan pada “kekuatan model”, melainkan “izin sistem dan kedekatan data”. Google berada di tempat data itu hidup, sehingga jarak dari insight ke action jadi jauh lebih pendek.
Namun isu privasi, batas persetujuan, dan akurasi tetap jadi pekerjaan rumah terbesar. Asisten yang salah prioritas atau terasa “terlalu ikut campur” akan cepat ditinggalkan.
Registrasi Robotaxi Tesla di California dilaporkan naik menjadi 1.655 kendaraan, dengan 798 pengemudi terkait layanan ride-hailing.
Komentar:
Angka 1.655 adalah total kendaraan yang “disetujui dan terdaftar untuk digunakan”, bukan berarti semuanya sudah benar-benar beroperasi.
Langkah Tesla terlihat seperti fase “menjelang skala” untuk bisnis ride-hailing, bukan ledakan Robotaxi tanpa pengemudi. Bahkan bila masih memakai pengemudi dalam jangka pendek, Tesla bisa menguji unit economics lebih awal lewat kepadatan order, tingkat pemenuhan, pembatalan, serta biaya klaim/insiden—membuat baseline untuk substitusi otonomi di tahap berikutnya.
Operasi ride-hailing juga menghasilkan data bernilai tinggi untuk iterasi FSD, sambil membangun kemampuan dispatch dan risk control ala platform.
Tetap saja, kenaikan registrasi tidak otomatis berarti kemampuan tanpa pengemudi sudah matang. Jalan menuju otonomi skala besar masih panjang bagi semua pemain.
Konteks tambahan dari 72 jam terakhir: