Pada 15 April 2025, NVIDIA mengumumkan bahwa karena kebijakan pembatasan ekspor baru dari pemerintah AS, perusahaan akan mencatatkan biaya sebesar 5,5 miliar dolar AS. Tidak hanya NVIDIA, AMD juga mengalami kerugian sebesar 800 juta dolar AS akibat kebijakan ini.
Namun, pasar tidak menerima dengan baik pengumuman ini. Investor melihat dampaknya yang lebih luas terhadap industri semikonduktor dan AI secara keseluruhan. Sejak 15 April, indeks semikonduktor terus menurun.
Mengenai NVIDIA, menurut data pihak ketiga, pada kuartal pertama tahun 2025, penjualan chip H20 di pasar China mencapai sekitar 16 miliar dolar AS. Sekarang, kebijakan pembatasan baru dari pemerintahan Trump juga mencakup pembatasan terkait chip H20.
Pembatasan baru ini mengharuskan NVIDIA untuk mendapatkan izin ekspor dari pemerintah AS jika ingin mengekspor chip H20 ke China. Tujuannya adalah untuk membatasi akses China terhadap teknologi AI canggih.
Di tengah situasi ini, CEO NVIDIA, Jensen Huang, mengunjungi Beijing pada 17 April. Berdasarkan informasi publik yang tersedia, Huang bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng, Ketua Dewan Promosi Perdagangan Internasional China, dan pendiri DeepSeek, sebuah perusahaan rintisan AI generatif asal China, Liang Wenfeng.
Huang sekali lagi menegaskan bahwa China adalah pasar penting bagi NVIDIA dan perusahaan berkomitmen untuk melanjutkan kerjasama. Dia juga membahas kemungkinan mengembangkan chip generasi baru yang disesuaikan untuk pelanggan China, sesuai dengan peraturan AS.
Saat ini, perusahaan AI paling terkenal di China, DeepSeek, dikabarkan telah menggunakan chip H20 untuk pelatihan model mereka. Jika pasokan chip H20 terhenti, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk chip yang disesuaikan dengan pelanggan China tersedia? Apakah chip yang disesuaikan tersebut akan memenuhi persyaratan regulasi AS?
Perlu dicatat bahwa NVIDIA sebelumnya telah bekerja sama secara teknis dengan DeepSeek, dan model open-source mereka, DeepSeek-R1, telah diintegrasikan ke dalam platform NVIDIA NIM (NVIDIA Inference Microservices).
Namun, pasar tidak begitu optimis terhadap kunjungan Huang ke China. Pada hari Senin, ada kabar bahwa CEO NVIDIA bertemu dengan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, untuk membahas infrastruktur energi yang diperlukan untuk perkembangan AI.
Namun, pada saat pasar dibuka pada hari Senin, harga saham NVIDIA jatuh di bawah 100 dolar, mencapai harga terendah 95,04 dolar. Tentu saja, penurunan harga saham ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, dan kebijakan tarif pemerintah Trump yang baru-baru ini diterapkan menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi.
Apakah ini hanya reaksi berlebihan dari pasar? Bisakah perusahaan yang hebat seperti NVIDIA bangkit kembali?
Untuk lebih banyak artikel menarik tentang AI, kunjungi:https://iaiseek.com/news