Pada tanggal 7 April 2025, CEO Shopify Tobi Lütke mengumumkan bahwa perusahaan tidak akan menyetujui permintaan perekrutan baru kecuali manajer dapat membuktikan bahwa tugas tertentu tidak dapat diselesaikan oleh AI.
Shopify menyediakan platform e-dagang yang memungkinkan pedagang membuat, mengelola, dan mengembangkan toko online mereka sendiri. Pesaingnya tidak hanya merek mapan seperti Amazon dan eBay, tetapi juga platform e-commerce SaaS serupa seperti BigCommerce, Wix eCommerce, dan Squarespace Commerce.
Penyesuaian perekrutan Shopify adalah strategi adopsi AI yang sangat radikal. Dalam pandangan Shopify, AI tidak lagi dilihat hanya sebagai alat bantu, tetapi sebagai pengganti potensial atau penggerak inti untuk posisi tertentu. Jika AI benar-benar dapat memenuhi persyaratan perekrutan Shopify, maka sangat menarik bagi Shopify untuk mempromosikan peningkatan efisiensi dan otomatisasi. Dengan cara ini, dengan mengandalkan kekuatan kecerdasan buatan, ini jelas merupakan inisiatif penghematan biaya dan peningkatan efisiensi.
Di sisi lain, kecenderungan Shopify terhadap perekrutan AI dapat menginspirasi manajemen dan tim untuk berinovasi dalam "cara kerja dilakukan," yang menghasilkan alur kerja baru, solusi otomatisasi, dan bahkan mungkin fitur baru yang digerakkan oleh AI bagi pelanggan. Hal ini juga merupakan dorongan bagi vendor perangkat keras atau perangkat lunak AI di pasar.
Namun yang membuat orang penasaran adalah, pekerjaan seperti apa yang akan diserahkan Shopify kepada kecerdasan buatan?
Untuk informasi lebih lanjut tentang AI, silakan kunjungi: https://iaiseek.com/news