Review Qoder: Bagaimana Agentic Coding Platform dari Alibaba Berbeda dengan VS Code

Dalam dunia IDE, Visual Studio Code (VS Code) telah menjadi alat pengembangan paling populer di dunia. Dengan basis open-source, dukungan lintas platform, dan ekosistem plugin yang sangat besar, VS Code mendominasi desktop para developer di seluruh dunia.

Baru-baru ini, Alibaba memperkenalkan Qoder, yang diposisikan sebagai Agentic Coding Platform — sebuah IDE berbasis AI yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas developer.
Namun, apa sebenarnya perbedaan Qoder dengan VS Code? Mari kita bahas.


(1) Fondasi Teknis

VS Code, yang dikembangkan oleh Microsoft, sepenuhnya open-source di bawah lisensi MIT. Dibangun di atas Electron dan Node.js, IDE ini berjalan mulus di Windows, Mac, dan Linux. Kekuatan utamanya ada pada fleksibilitas dan ekosistem ekstensi yang matang.

Qoder, di sisi lain, bukan IDE yang benar-benar baru. Qoder dibangun di atas inti open-source VS Code, lalu ditambahkan fitur AI Agentic milik Alibaba. Intinya, fondasi Qoder adalah VS Code + peningkatan AI dari Alibaba.


(2) Posisi Fungsional

VS Code adalah IDE ringan serbaguna. Secara default, ia tidak menyediakan fitur AI — developer perlu menginstal ekstensi seperti GitHub Copilot atau Tabnine untuk mendapatkan dukungan coding cerdas.

Qoder mengambil posisi berbeda: ia adalah AI-native. Fitur seperti generasi kode cerdas, refactoring otomatis, dan debugging berbasis konteks sudah terintegrasi langsung di dalam IDE, tanpa perlu plugin tambahan. Hal ini menjadikan Qoder lebih sebagai “IDE generasi baru berbasis AI.”


(3) Pengalaman Pengguna

Antarmuka Qoder hampir identik dengan VS Code, sehingga developer bisa langsung menggunakannya tanpa kurva pembelajaran. Meski mudah dipelajari, hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang orisinalitas.

Dalam hal AI, Qoder menawarkan pengalaman siap pakai — cukup unduh, instal, dan fitur AI langsung tersedia. Sebaliknya, VS Code membutuhkan ekstensi pihak ketiga untuk memberikan kemampuan serupa.

Dari segi performa, keduanya sama-sama berbasis Electron, sehingga kecepatan startup dan penggunaan memori relatif sama. Perbedaan utamanya terletak pada kecepatan dan stabilitas fitur AI di Qoder.


(4) Ekosistem dan Ekstensi

VS Code memiliki marketplace plugin terbesar di dunia, mendukung hampir semua bahasa, framework, dan workflow.

Qoder secara teori kompatibel dengan ekstensi VS Code, namun ekosistemnya sendiri masih belum jelas. Seiring waktu, kemungkinan Qoder akan lebih terintegrasi dengan Alibaba Cloud dan ekosistem developer domestik di Tiongkok, memberikan keunggulan yang berbeda.


(5) Target Pengguna

VS Code ideal untuk developer global yang membutuhkan fleksibilitas lintas platform dan bergantung pada ekosistem seperti GitHub dan Azure.

Qoder, di sisi lain, lebih cocok untuk developer dan tim perusahaan di Tiongkok, terutama yang sudah menggunakan Alibaba Cloud. Bagi mereka yang penasaran dengan pengalaman IDE berbasis AI-native, Qoder patut dicoba.


Kesimpulan

Hubungan antara Qoder dan VS Code bisa dianggap sebagai “akar yang sama, cabang yang berbeda.”

  • VS Code tetap menjadi IDE universal yang didukung komunitas dengan ekosistem plugin terkaya di dunia.

  • Qoder adalah IDE domestik berbasis AI yang mencoba tampil menonjol di gelombang baru alat coding berbasis AI.

Apakah Qoder benar-benar bisa membedakan dirinya dari fondasi VS Code akan sangat bergantung pada seberapa baik ia menyempurnakan fitur AI-nya dan membangun ekosistem developer yang berkelanjutan.

Penulis: Sophia ReynoldsWaktu Pembuatan: 2025-08-22 13:09:11
Baca lebih lanjut