20 Agustus 2025 · Laporan AI 24 Jam: Titik Balik Xiaomi, Strategi Rantai Pasokan Apple, Tekanan Valuasi Palantir

Dalam 24 jam terakhir, ekosistem AI global kembali menghadirkan peristiwa penting. Xiaomi menarik perhatian pasar dengan kemajuan cepat dalam bisnis mobil listrik dan AI, sementara Apple mempercepat diversifikasi rantai pasok globalnya. Di sisi lain, Palantir mengalami tekanan karena kekhawatiran pasar atas potensi “gelembung valuasi” di sektor AI. Berikut tiga sorotan utama yang perlu diperhatikan:


1. Laba Xiaomi Melonjak di Q2, Bisnis EV Diproyeksikan Untung Pada Paruh Kedua Tahun Ini

Xiaomi membukukan laba bersih sebesar RMB 11,9 miliar pada Q2 (+113,5% YoY) dan laba bersih non-IFRS RMB 10,83 miliar (+75,38% YoY). Total pendapatan mencapai RMB 116 miliar (+30,5% YoY), menandai kuartal ketiga berturut-turut di atas RMB 100 miliar.
Pendapatan dari bisnis kendaraan listrik pintar dan inovasi AI naik 234% YoY menjadi RMB 21,3 miliar, sementara rugi operasional menyempit menjadi RMB 300 juta. Pada Q2, total 81.300 kendaraan dikirimkan, sehingga total kumulatif menjadi 300.000 unit. Model SU7Ultra yang bermargin tinggi memberikan kontribusi penuh di kuartal ini, sehingga memperbaiki struktur profitabilitas.
Investasi AI Xiaomi mencapai RMB 7,8 miliar (+41,2% YoY), dengan sekitar RMB 1,95 miliar dialokasikan untuk Model Besar on-device MiLM-12B, chip NPU XuanTie X1 dan kemampuan autonomous driving. Ke depan, perusahaan akan terus meningkatkan investasi AI dengan fokus pada konektivitas kendaraan dan skenario AI rumah, serta mendorong kemampuan model besar ke tingkat perangkat lokal.

Komentar: Xiaomi memperkirakan bisnis EV-nya akan mencapai titik impas dan mulai menghasilkan keuntungan pada paruh kedua tahun ini — sebuah tonggak penting bagi perusahaan baru yang memasuki pasar kompetitif. Hal ini menunjukkan daya saing produknya dan mencerminkan efisiensi dalam pengelolaan rantai pasokan dan pengendalian biaya. Strategi AI berbasis perangkat (on-device) juga memberikan keunggulan yang jelas dalam hal latensi rendah dan perlindungan privasi.


2. Apple Akan Memproduksi Seluruh Lini iPhone17 di India untuk Mengurangi Risiko Rantai Pasok

Apple mengumumkan akan memperluas produksi iPhone di India dan — untuk pertama kalinya — akan memproduksi semua empat model iPhone17 di negara tersebut. Langkah ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada satu pusat manufaktur dan menghindari dampak tarif.
Ekspansi ini dilakukan melalui kerja sama dengan Tata Group dan Foxconn. Dalam empat bulan terakhir, total ekspor iPhone buatan India telah mencapai USD 7,5 miliar.

Komentar: Setelah perang tarif global, Apple semakin mendorong diversifikasi rantai pasokan. Produksi di India tidak hanya membantu menghindari hambatan perdagangan, tetapi juga memanfaatkan biaya tenaga kerja yang lebih rendah dan meningkatkan fleksibilitas produksi. Bekerjasama dengan perusahaan lokal seperti Tata Group juga membantu Apple memperkuat posisinya di pasar India yang sedang berkembang pesat.


3. Saham Palantir Turun 5 Hari Berturut-turut, Kekhawatiran Gelembung Valuasi Menguat

Setelah sempat menjadi saham termahal di indeks S&P 500, saham Palantir mengalami penurunan selama lima hari perdagangan berturut-turut sejak 13 Agustus. Meski banyak investor sebelumnya optimistis terhadap pertumbuhan Palantir yang digerakkan oleh AI dan kontrak pemerintah, sentimen pasar kini mulai berubah.

Komentar: Banyak analis menilai valuasi Palantir saat ini terlalu tinggi. Untuk menyamai valuasi rata-rata industri, pendapatan tahunan perusahaan setidaknya harus mencapai USD 60 miliar — sementara proyeksi pendapatan untuk 2025 hanya sekitar USD 4 miliar. Jurang besar ini menjadi alasan utama terjadinya koreksi harga.


Untuk berita AI terbaru, wawasan bisnis, dan tren teknologi, silakan kunjungi: https://iaiseek.com

Ingin tahu apa saja yang terjadi di dunia AI dalam 72 jam terakhir? Baca:
19 Agustus 2025 · Laporan AI 24 Jam: Permintaan Keamanan Siber, SoftBank Bertaruh pada Intel, Persaingan Cloud AI Memanas

Penulis: IAISEEK AI NewsroomWaktu Pembuatan: 2025-08-20 05:25:37
Baca lebih lanjut