Dalam 24 jam terakhir, dunia AI diwarnai oleh tiga perkembangan utama: dorongan Meta untuk meluncurkan Llama 4.X di tengah gejolak internal, keputusan Uni Eropa yang melembut terhadap dominasi iklan Google, dan lonjakan pendapatan AI Alibaba meski subsidi besar-besaran pada layanan antar makanan. Ketiga peristiwa ini menyoroti persaingan model AI yang semakin sengit, ambiguitas regulasi global, dan meningkatnya peran AI dalam strategi bisnis korporasi.
Meta sedang mempercepat pengembangan model AI generasi berikutnya, Llama 4.X, dengan target peluncuran akhir tahun ini. Di saat yang sama, Kepala Ilmuwan AI yang baru diangkat, Shengjia Zhao, dilaporkan hampir kembali ke OpenAI sebelum akhirnya dipromosikan secara internal.
Komentar:
Llama 4 menghadapi kritik dalam penerapan nyata seperti pembuatan kode, penalaran, dan mengikuti instruksi. Respon pasar relatif datar. Untuk mengejar ketertinggalan dari OpenAI, Google, dan Anthropic, Meta telah merekrut lebih dari 50 pakar AI—termasuk 19 dari OpenAI, 13 dari Google, serta lainnya dari Apple, xAI, dan Anthropic.
Kisah Zhao hampir pindah kerja lalu dipromosikan menunjukkan betapa panasnya persaingan merebut talenta AI. Respons cepat Meta menegaskan keseriusannya. Meski banyak keraguan, model Llama tetap populer karena keterbukaannya—pertanyaannya sekarang: apakah Llama 4.X bisa mengembalikan kepercayaan komunitas?
Uni Eropa akan mengenakan denda atas dugaan monopoli teknologi iklan oleh Google, namun tanpa memaksa perusahaan untuk menjual bagian dari bisnisnya.
Komentar:
Besarnya denda tergolong kecil dan tidak akan banyak berdampak pada operasi atau strategi dominasi Google di sektor iklan. Ini juga menunjukkan betapa sulitnya secara hukum dan politik memaksakan pembubaran perusahaan teknologi raksasa.
Alih-alih mengeluarkan perintah pembubaran, UE tampaknya memilih kompromi. Bisa jadi langkah ini membuka jalan bagi regulasi berbasis transparansi di masa depan—namun untuk saat ini, kerajaan iklan Google tetap aman.
Meskipun dikabarkan mengalami kerugian ¥14 miliar (~$1.9 miliar) karena subsidi layanan antar makanan, laporan keuangan Q2 Alibaba melampaui ekspektasi. Sahamnya di bursa AS melonjak 13% pada hari Jumat—lonjakan harian terbesar sejak Maret 2023.
Komentar:
Angka ¥14 miliar berasal dari lonjakan biaya pemasaran Alibaba yang mencapai ¥52.7 miliar—naik ¥20.8 miliar dari tahun sebelumnya. Tanpa "perang antar makanan", kenaikan 20% YoY seharusnya cukup normal—jadi tambahan ¥14 miliar ini diperkirakan berasal dari subsidi.
Namun pasar lebih tertarik pada strategi AI Alibaba: pendapatan cloud naik 26% YoY menjadi ¥33.4 miliar, dan produk terkait AI mencatat pertumbuhan tiga digit selama delapan kuartal berturut-turut. Model AI open-source Alibaba mendapat sambutan hangat, mendorong permintaan layanan komputasi dan penyimpanan. Singkatnya: AI adalah pendorong utama valuasi Alibaba saat ini.
Untuk mengikuti perkembangan industri AI, wawasan pasar, dan tren teknologi terkini, kunjungi:
📌 Friksi chip, momentum Snowflake, penyaringan Gmail disorot
📌 Pendapatan NVIDIA melampaui ekspektasi, rencana 2nm TSMC, strategi keamanan nasional Anthropic
Tetap update seputar AI di iaiseek.com