Dalam 24 jam terakhir, persaingan global AI kembali memanas: Google meluncurkan mode pencarian AI ke seluruh dunia, Alibaba merilis platform pemrograman baru Qoder, dan Meta merekrut seorang pemimpin AI senior dari Apple. Berikut rangkuman lengkapnya beserta komentar.
Google mengumumkan bahwa mode pencarian AI kini tersedia di 180 negara dan wilayah. Fitur ini sekarang mendukung berbagi tautan, dan segera akan hadir fungsi tambahan “agen pintar” seperti pemesanan restoran, layanan lokal, dan pembelian tiket acara.
Selain itu, Google juga meluncurkan Gemini for Government untuk lembaga federal AS dengan harga hanya $0,47 per pengguna, jauh lebih murah dibandingkan tarif $1 per pengguna yang ditawarkan oleh OpenAI dan Anthropic.
Komentar:
Awalnya diluncurkan di AS, kemudian diperluas ke India dan Inggris, mode pencarian AI Google kini resmi go global. Sebagai pemimpin lama di bidang pencarian, Google bergerak cepat menghadapi tekanan dari ChatGPT dan Grok.
Dengan strategi harga agresif untuk pasar pemerintah, Google menunjukkan tekad kuat untuk menyalip pesaingnya. Persaingan di sektor kontrak AI pemerintahan akan semakin ketat.
Alibaba secara resmi merilis Qoder, sebuah platform pemrograman global yang mengintegrasikan model pemrograman canggih. Qoder sudah tersedia untuk Windows dan MacOS, berbasis agen AI yang mampu melakukan pengembangan perangkat lunak secara otonom, sehingga meningkatkan produktivitas nyata dalam pemrograman.
Komentar:
Setelah ByteDance meluncurkan Trae yang mendapat perhatian luas, kini Alibaba ikut terjun ke arena ini. Model bahasa besar Qwen milik Alibaba sebelumnya sudah mendapat pengakuan global, dan Qoder diharapkan mampu menarik perhatian para pengembang. Pertanyaannya: apakah Qoder bisa mengulang kesuksesan Qwen?
Menurut laporan, Frank Chu, yang sebelumnya memimpin tim AI Apple dengan fokus pada infrastruktur cloud, pelatihan, dan pencarian, akan bergabung dengan Meta Super Intelligence Lab. Hingga kini, baik Apple maupun Meta menolak berkomentar.
Langkah ini terjadi setelah Meta baru saja mengumumkan restrukturisasi besar, membagi lab super-intelligence menjadi empat tim dan mendistribusikan ulang banyak staf AI.
Komentar:
Langkah agresif Meta dalam merekrut talenta AI menunjukkan ambisi sekaligus rasa cemasnya dalam persaingan global. Perusahaan ini terus memburu pakar kelas dunia, menegaskan betapa pentingnya AI dalam strategi jangka panjangnya.
Bagi Apple, jika kabar ini benar, tentu menjadi kerugian. Meski kerap dinilai lambat dalam AI, Apple sebenarnya tidak mengabaikan bidang ini. Namun, kehilangan pemimpin senior bisa memperlambat langkah mereka.
Hanya dalam satu hari, Google, Alibaba, dan Meta kembali membuktikan betapa cepat dan ketatnya persaingan AI.
Untuk berita terbaru seputar AI, wawasan bisnis, dan tren teknologi, kunjungi iaiseek.com
Baca juga perkembangan AI dalam 72 jam terakhir: